Jumat, 21 Desember 2007

RAHASIA KESEHATAN TRADISIONIL TIONGHOA

Oleh : Suhana Lim

Pengobatan tradisionil Tionghoa sudah dikenal dan terbukti sejak ribuan tahun silam. Pada beberapa dasawarsa silam, kalangan dari dunia kedokteran modern masih memandang dengan sebelah mata. Tetapi masa kini situasinya sudah berubah, pengobatan tradisional Tionghoa tidak lagi dicibirkan. Makin banyak kalangan, termasuk dari praktisi pengobatan konvensionil yang terbuka matanya dan mengerti akan manfaatnya.

Dasar dari pengobatan tradisionil Tionghoa adalah bagaimana menjaga keseimbangan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan pola makan yang sehat, seimbang dan bergizi, maka dipastikan kondisi badan akan baik dan pada akhirnya penyakit tidak mudah datang. Jadi filosofi dari pengobatan tradisionil Tionghoa lebih fokus kepada bagaimana mencegah ketimbang mengobati penyakit.

Sun Si Miao (581-682 AD) adalah seorang tabib yang termasyhur dan dijuluki sebagai Yao Wang yang artinya raja pengobatan, salah satu nasehat beliau yang amat terkenal bunyinya : " Seorang tabib yang baik akan mencari tahu sumber penyebab penyakit, lantas mencoba untuk mengobatinya dengan makanan. Jika hal itu tidak membuahkan hasil barulah memberikan obat."

Beberapa tip penting yang menjadi patokan dalam pengobatan tradisionil Tionghoa adalah sebagai berikut :
  • Jika suhu udara dingin, makan lebih banyak biji-bijian, sayur mayur yang masak, ikan dan beberapa jenis daging merah yang sifatnya menghangatkan. Jika suhu udara panas, konsumsi lebih banyak buah-buahan, salad, dan kurangi makan ikan dan daging.
  • Makan sebanyak mungkin bahan-bahan yang alami dan segar. Kurangi mengkonsumsi makanan kaleng, dalam kemasan lainnya. Sebisa mungkin hindari pula makanan yang sudah diolah dengan bahan pengawet, pewarna dan bahan kimia lainnya.
  • Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran organik. Bahan pestisida dan pupuk buatan sedikit demi sedikit, cepat atau lambat pasti akan masuk kedalam tubuh melalui buah dan sayuran non-organik.
  • Makan buah dan sayuran sesuai dengan musimnya. Dengan begitu tubuh akan mendapatkan bahan yang masih fresh. Buah dan sayuran yang dibekukan, dikalengkan, atau dikeringkan sudah berkurang jauh manfaatnya bagi tubuh.
  • Daging ikan dan hewan yang bukan dibudidayakan lebih baik, karena kandungan kimianya lebih sedikit. Misalnya : ayam kampung jauh lebih sehat dari ayam broiler.
  • Bumbu yang terlalu kuat jangan dikonsumsi dalam jumlah banyak.
  • Hindari perubahan pola makan secara drastis. Memang pola makan kita bergantung pada lingkungan dan tempat dimana kita berada. Kalau kita harus merubah jenis makanan yang dikonsumsi (karena pindah tempat/negara), lakukan dengan bertahap. Perubahan secara cepat dan drastis akan merusak keseimbangan dalam tubuh dan mengganggu kesehatan. Hal ini termasuk pula jika kita hendak mencicipi daging eksotis atau makanan lain yang "asing" bagi tubuh kita. Lakukan secara perlahan dan jumlah yang sedikit dulu.
  • Kurangi minuman yang sudah diolah (dalam kaleng, botol, dan lainnya). Air putih, jus buah atau sayuran segar sangat bermanfaat bagi kesehatan.
  • Batasi konsumsi alkohol dan kopi.
  • Kebiasaan banyak minum pada waktu bersantap akan merusak keseimbangan dalam tubuh.
  • Kunyahlah makanan dengan sempurna. Pola kehidupan modern seringkali membuat kita selalu terburu-buru, termasuk pada saat makan. Dengan mengunyah makanan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan merasakan yang kita santap. Yang lebih penting lagi, akan membantu meringankan kerja organ pencernaan kita.

Tidak ada komentar: