Senin, 31 Desember 2007

HIDUP DI DALAM KASIH

Kasih tidak egois.
Kasih tidak serakah.
Kasih tidak angkuh.
Kasih tidak membenci.
Kasih tidak pernah mendengki.
Kasih adalah Nurani, yang selalu memberi tanpa
pernah menuntut ...

Mengisi hidup dengan kasih adalah cara terbaik untuk mencintai hidup kita. Sebab kasih itu tidak egois. Kasih tidak serakah. Kasih tidak angkuh. Kasih tidak membenci. Kasih tidak berat sebelah. Kasih tidak mendengki. Kasih tidak bertikai. Kasih tidak pernah mendendam. Kasih selalu baik. Kasih selalu memberi. Kasih suka berkorban. Kasih paling luar biasa. Kasih adalah Nurani kita yang asali. Hati Nurani yang sama dengan hati Tuhan sendiri yang justru telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.

Selama ini hidup kita sudah terlalu jauh dari kasih. Kita telah meninggalkan kasih atau Hati Nurani kita sehingga kita hidup didalam keegoisan, kerakusan, keangkuhan, kedengkian, dan permusuhan. Melalui segudang perbuatan ataupun perilaku yang melanggar Nurani, kita telah merusak hidup kita yang semestinya indah apabila dihiasi dengan kasih. Bagaimana kita bisa mencintai hidup kita apabila kita tidak pernah hidup didalam kasih?

Kalau tak bisa mengasihi maka cobalah untuk tidak membenci. Mungkin kita bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk mengasihi sesama, tetapi tentu kita paham betul bahwa kita bisa mulai belajar dengan tidak membenci siapapun. Bukankah kasih tak pernah membenci? Sebetulnya tak ada manusia yang dilahirkan untuk membenci. Ketika kebencian datang maka sesungguhnya tak ada lagi kehidupan. Ibarat mati didalam hidup. Karena jiwa telah mati rasa oleh racun kebencian, maka sekalipun raga masih hidup tetap kehidupan serasa telah mati.

Oleh karena itu, jangan pernah kita merusak hidup kita dengan segala kebencian, sakit hati, dendam, dengki dan pertikaian. Tetapi cintailah hidup kita dengan kasih. Memberi kasih kepada siapa saja karena siapapun pantas mendapatkannya. Dengan memberi kasih maka kita telah memberi harapan dan kebahagiaan yang didambakan siapa saja termasuk diri kita sendiri. Dengan memberi kasih tanpa syarat maka hidup kita pun semakin bermakna dan indah. Kalau kita terlalu senggang maka isilah hidup kita senantiasa dengan pikiran-pikiran kasih dan rencana-rencana kasih untuk membantu sesama sekaligus wujudkan dengan perilaku kasih pula. Tak lupa kita senantiasa menghiasi wajah kita dengan senyuman kasih dan tawa kasih yang mendatangkan kebahagiaan dan pengharapan bagi sesama.

Rayakanlah hidup kita dengan

Perbuatan-perbuatan kasih!

Rabu, 26 Desember 2007

MENERIMA SESAMA JUGA DIRI SENDIRI

Kita tidak sendirian di dunia ini.
Kita butuh bergaul dan bersosialisasi.
Hidup akan lebih indah apabila bisa saling berbagi
kepada sesama ...

Ketika kita tidak bisa belajar menerima kekurangan dan kelebihan sesama maka selamanya kita tidak akan pernah bisa hidup akur dengan sesama. Kelebihan orang lain acapkali membuat kita dengki dan iri sementara kekurangan orang lain membuat kita kesal dan benci bahkan menghina mereka. Belajar mencintai hidup berarti bisa belajar menerima sesama lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bisa mengayomi dan memaafkan. Bisa memaklumi dan berlapang dada. Ketika kita bisa belajar menerima sesama maka saat itu juga kita mulai belajar menerima diri kita sendiri secara utuh dan konsekwen.

Mengapa sering terjadi perselisihan, dendam dan sakit hati dalam lingkaran hidup manusia selama ini? Mengapa kita harus selalu menghiasi hidup kita dengan air mata dan kepedihan ketika kita merasa disakiti atau direndahkan sesama? Bukankah lebih baik kita mencintai hidup kita dengan belajar berlapang dada, memaafkan dan melupakan? Bukankah dendam dan rasa sakit hati itu hanya semakin membuathidup kita menderita?

Kita hanyalah manusia biasa yang masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan dibalik kelebihan yang kita miliki. Mengapa kita tidak mencoba memahami hakekat ini bahwa orang lain pun seperti kita juga dengan segala keterbatasannya? Dengan belajar menerima sesama juga diri sendiri tentu kita akan berusaha menjalin karma baik dengan orang lain, melupakan segala dendam dan sakit hati. Ketika hidup kita bebas dari jalinan jodoh buruk, dendam dan sakit hati maka kita telah mencintai hidup kita. Belajar menerima sesama termasuk menerima apa yang ada di sekeliling kita bukan hanya terhadap sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan saja, melainkan juga apa yang ada di alam raya ini. Belajar mencintai alam, belajar menerima sesama, belajar menerima rutinitas hidup yang membosankan sekalipun, serta belajar menerima apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan wujud dari kesadaran kita untuk belajar mencintai hidup kita.

Jumat, 21 Desember 2007

RAHASIA KESEHATAN TRADISIONIL TIONGHOA

Oleh : Suhana Lim

Pengobatan tradisionil Tionghoa sudah dikenal dan terbukti sejak ribuan tahun silam. Pada beberapa dasawarsa silam, kalangan dari dunia kedokteran modern masih memandang dengan sebelah mata. Tetapi masa kini situasinya sudah berubah, pengobatan tradisional Tionghoa tidak lagi dicibirkan. Makin banyak kalangan, termasuk dari praktisi pengobatan konvensionil yang terbuka matanya dan mengerti akan manfaatnya.

Dasar dari pengobatan tradisionil Tionghoa adalah bagaimana menjaga keseimbangan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan pola makan yang sehat, seimbang dan bergizi, maka dipastikan kondisi badan akan baik dan pada akhirnya penyakit tidak mudah datang. Jadi filosofi dari pengobatan tradisionil Tionghoa lebih fokus kepada bagaimana mencegah ketimbang mengobati penyakit.

Sun Si Miao (581-682 AD) adalah seorang tabib yang termasyhur dan dijuluki sebagai Yao Wang yang artinya raja pengobatan, salah satu nasehat beliau yang amat terkenal bunyinya : " Seorang tabib yang baik akan mencari tahu sumber penyebab penyakit, lantas mencoba untuk mengobatinya dengan makanan. Jika hal itu tidak membuahkan hasil barulah memberikan obat."

Beberapa tip penting yang menjadi patokan dalam pengobatan tradisionil Tionghoa adalah sebagai berikut :
  • Jika suhu udara dingin, makan lebih banyak biji-bijian, sayur mayur yang masak, ikan dan beberapa jenis daging merah yang sifatnya menghangatkan. Jika suhu udara panas, konsumsi lebih banyak buah-buahan, salad, dan kurangi makan ikan dan daging.
  • Makan sebanyak mungkin bahan-bahan yang alami dan segar. Kurangi mengkonsumsi makanan kaleng, dalam kemasan lainnya. Sebisa mungkin hindari pula makanan yang sudah diolah dengan bahan pengawet, pewarna dan bahan kimia lainnya.
  • Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran organik. Bahan pestisida dan pupuk buatan sedikit demi sedikit, cepat atau lambat pasti akan masuk kedalam tubuh melalui buah dan sayuran non-organik.
  • Makan buah dan sayuran sesuai dengan musimnya. Dengan begitu tubuh akan mendapatkan bahan yang masih fresh. Buah dan sayuran yang dibekukan, dikalengkan, atau dikeringkan sudah berkurang jauh manfaatnya bagi tubuh.
  • Daging ikan dan hewan yang bukan dibudidayakan lebih baik, karena kandungan kimianya lebih sedikit. Misalnya : ayam kampung jauh lebih sehat dari ayam broiler.
  • Bumbu yang terlalu kuat jangan dikonsumsi dalam jumlah banyak.
  • Hindari perubahan pola makan secara drastis. Memang pola makan kita bergantung pada lingkungan dan tempat dimana kita berada. Kalau kita harus merubah jenis makanan yang dikonsumsi (karena pindah tempat/negara), lakukan dengan bertahap. Perubahan secara cepat dan drastis akan merusak keseimbangan dalam tubuh dan mengganggu kesehatan. Hal ini termasuk pula jika kita hendak mencicipi daging eksotis atau makanan lain yang "asing" bagi tubuh kita. Lakukan secara perlahan dan jumlah yang sedikit dulu.
  • Kurangi minuman yang sudah diolah (dalam kaleng, botol, dan lainnya). Air putih, jus buah atau sayuran segar sangat bermanfaat bagi kesehatan.
  • Batasi konsumsi alkohol dan kopi.
  • Kebiasaan banyak minum pada waktu bersantap akan merusak keseimbangan dalam tubuh.
  • Kunyahlah makanan dengan sempurna. Pola kehidupan modern seringkali membuat kita selalu terburu-buru, termasuk pada saat makan. Dengan mengunyah makanan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan merasakan yang kita santap. Yang lebih penting lagi, akan membantu meringankan kerja organ pencernaan kita.

Selasa, 18 Desember 2007

AIR,LIBIDO,PIL,WIL,SUSAH PUNYA ANAK DAN FENG SHUI

Oleh : Suhana Lim

Sepanjang sejarah, kota-kota besar selalu berada didekat sungai dan laut. Ini mencerminkan betapa air sebagai urat nadi kehidupan dan peradaban manusia. Hingga sekarang pun masih saja ada kecenderungan untuk tinggal dekat dengan air (sungai, danau dan laut). Waterfront living tetap menjadi favorit.

Air adalah sesuatu yang utama dalam feng shui. Hal ini erat kaitannya dengan istilah feng shui itu sendiri. Kalau ditinjau dari katanya, "feng shui" itu berarti "angin dan air". Istilah ini pertama kali dipakai pada era Dinasti Jin, dimana ada seorang pakar feng shui bernama Guo Po (276-324 AD). Dalam bukunya yang berjudul "Zhang Shu", beliau menulis "..... the wind will disperse the qi while the water will contain it ....." (.....qi akan terpencar/dibawa oleh angin dan air akan menahan/menampungnya .....).

Orang yang tinggal di lingkungan dengan feng shui yang baik (sungai dan gunung yang baik) umumnya lebih cantik dan tampan. Sebaliknya kawasan dengan banyak sungai yang alirannya berkelok-kelok tajam, akan menghasilkan individu-individu yang tidak sabaran dan pemarah. Jika bentuk gunung-gunungnya tajam dan tidak beraturan, orang-orang disana akan lebih banyak akal, dan cenderung tidak jujur. Apabila aliran airnya tidak beraturan, hampir dipastikan orang-orangnya tidak setia dan relationshipnya tidak baik.

Dalam feng shui, unsur air adalah simbol dari mengalirnya kesempatan, finansial dan mempengaruhi kesejahteraan. Unsur api juga merupakan energi dan sumber kehidupan. Tetapi hati-hati, disisi lain air juga merupakan sesuatu yang tidak mudah "ditebak". Oleh karenanya dalam manual Yi Qing (I Ching), air dikatakan sebagai sesuatu yang tanpa dasar, sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang berada dibawah tanah. Unsur air berkaitan dengan organ ginjal, alat kelamin dan telinga. Keberadaan unsur air pada lokasi yang tidak tepat bukan tidak mungkin dapat mendatangkan berbagai persoalan serius, mulai dari gangguan seksual sampai hadirnya pihak ketiga dalam perkawinan.

Menurut kaidah feng shui, keberadaan air di sebelah kiri rumah (dari depan rumah melihat ke dalam) tidak baik. Keberadaan unsur air didalam rumah dan arah aliran air tertentu disekitar rumah dapat pula menyebabkan bangkitnya energi romantisme dan libido secara berlebihan, yang bukan tidak mungkin memperbesar kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga. Orang ketiga yang dimaksud bisa saja Wanita Idaman Lain (WIL) maupun Pria Idalam Lain (PIL). Dengan makin terbatas dan mahalnya lahan, trend membuat garasi bawah tanah menjadi favorit. Tetapi ada "bahaya" tersembunyi yang ditimbulkannya. Bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk punya anak akan semakin sulit mendapatkan bayi yang didambakan. Hal ini karena unsur air dilokasi tersebut sudah hilang.

Hal penting lain, yang berkaitan dengan air ialah bagaimana kualitas air yang berada di dan disekitar tempat tinggal kita. Berdasar kaidah feng shui, ada air (sungai, danau, laut) yang dikategorikan "menguntungkan" dan yang "merugikan". Air dikategorikan "menguntungkan" apabila airnya bersih, tidak berbau, alirannya tidak terlalu deras. Kualitas air (sungai, danau, laut) seperti inilah yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi kawasan dan orang-orang yang bermukim disekitarnya. Sebaliknya jika airnya kotor, berbau dan alirannya terlalu deras atau tidak mengalir sama sekali, maka efek negatiflah yang akan ditimbulkan bagi lingkungan dan orang-orang yang tinggal disekitarnya. Dalam feng shui, air kotor dapat membuat kita kehilangan uang atau mendapatkan uang dengan cara ilegal/bertentangan dengan hukum. Air yang berbau dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan membuat kita tidak dapat menyimpan penghasilan yang diperoleh.

Jadi tidak semua lokasi yang dekat dengan air dapat memberikan pengaruh positif. Begitu pula tidak senantiasa baik memasukkan unsur air dalam rumah. Air disekitar dan atau didalam rumah tidak selalu berarti uang dan rezeki. Jika tidak tepat penempatannya malah akan mengundang gangguan seksual, datanya WIL dan PIL serta aneka persoalan lain yang tidak diinginkan.

Bagi para pembaca yang ingin Berkonsultasi mengenai feng shui dengan Bapak Suhana Lim dapat dilakukan melalui via email di lim_russ@yahoo.com

Selasa, 11 Desember 2007

HIDUP TERLALU BERARTI UNTUK DISIA-SIAKAN

Hidup bukanlah sebuah petualangan yang tak ada artinya.
Bukan pula sebuah pertaruhan yang konyol.
Jangan pernah pertaruhkan hidupmu untuk sesuatu yang sia-sia.
Karena hidup begitu berarti.
Karena hidup terlalu berharga untuk Disia-siakan begitu saja...
Sebutir telur ayam yang telah dierami induknya beberapa lama kemudian akan menetas menjadi seekor anak ayam yang segera memulai kehidupannya di dunia. Sebuah kehidupan baru bermula lagi dan semua ini telah menjadi bagian dari episode demi episode kehidupan setiap makhluk ciptaan Tuhan diatas muka bumi ini. Begitu tangisan seorang bayi manusia terdengar melengking saat keluar dari rahim ibunya, maka saat itu juga dimulailah episode kehidupan seorang anak manusia di dunia.
Fantastis! Mungkin itulah kata yang paling tepat untuk melukiskan betapa luar biasanya Tuhan menciptakan kita. Bayangkan saja, dari sebuah embrio yang hanya berbentuk sebesar biji kacang hijau, kemudian menjadi seorang anak manusia yang memiliki mata, hidung, mulut, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya.
Sungguh, membayangkan saja kita mungkin akan spontan meneteskan air mata keharuan mengingat betapa besar kasih Tuhan yang telah membuat kita ada di dunia ini. Terlahir menjadi seorang manusia yang punya begitu banyak kesempatan untuk berbuat demikian membalas segala rahmat kasih-Nya kepada kita. Berpikir sampai disini, masih adakah terbersit niat kita untuk menyia-nyiakan hidup kita apalagi mengakhiri hidup kita dengan cara kita sendiri, ketika kita merasa segala sesuatunya berjalan tidak mulus seperti yang kita inginkan?
Kita lihat banyak kehidupan yang tidak jadi, bagaikan bunga yang layu sebelum berkembang. Banyak bayi yang bahkan harus meregang nyawa di dalam kandungan ibunya, tanpa pernah bisa terlahir ke dunia. Banyak pula kisah tragis kehidupan anak manusia yang begitu memilukan. Mungkin hidup yang kita miliki tidaklah sesempurna apa yang kita bayangkan, impikan dan harapkan. Tetapi setidaknya mungkin itu jauh lebih baik dari mereka-mereka yang bernasib lebih malang dari kita. Mereka yang tak punya rumah, mereka yang cacat, atau mereka yang bernasibnya selalu apes dan seterusnya. Lalu mengapa kita tidak mencoba belajar mencintai hidup kita dan mensyukuri hidup pemberian Tuhan kepada kita ini, dengan menghargai apapun yang kita miliki?.
Angka bunuh diri yang semakin meningkat dari hari ke hari belakangan ini menunjukkan kepada kita betapa banyak anak manusia yang tidak mencintai hidupnya sendiri. Kenyataan bahwa banyak diantara kita yang rela menghancurkan hidupnya sendiri. Kenyataan bahwa banyak diantara kita yang rela menghancurkan hidupnya dengan obat-obatan terlarang, hidup tidak semestinya dan segudang perbuatan yang melanggar Nurani lainnya, telah membuktikan betapa kita tidak benar-benar mencintai hidup yang telah dianugerahkan Tuhan.
Betapa kita begitu sering meracuni hidup dengan kebencian, dendam, ketidak-puasan dan sakit hati. Tidak jarang kita suka membiusi hidup dengan keserakahan yang tak habis-habisnya dan keangkuhan yang diluar batas. Betapa kita telah menyesatkan hidup dengan kebodohan dan keegoisan. Saling berebut dan berselisih, mau menang sendiri dan mengorbankan orang lain, dengki, iri hati, dendam dan sakit hati.
Rasanya semua yang tidak baik sudah menjadi langganan kita dan sudah pernah kita lakukan. Hanya satu yang mungkin belum benar-benar kita lakukan, yaitu mencintai hidup kita dengan perbuatan yang berakhlak dan ber-Nurani.
"Daripada tersiksa begini terus, lebih baik mati Saja!" Perkataan seperti ini sudah terlalu sering kita dengar bahkan mungkin kita sendiri pernah berpikiran demikian. Ketika hidup tidak sesuai dengan impian atau harapan kita, ketika cobaan bertubi-tubi datang menghampiri kehidupan kita. Mungkin jalan pintas seperti ini akan menjadi pilihan karena merasa sudah tak sanggup menahan cobaan hidup yang kelihatannya begitu berat. Rasanya kita memang terlalu gampang memvonis mati diri kita sendiri. Padahal kita lupa ada yang lebih berkuasa daripada kita, yaitu Tuhan yang telah memberi hidup dan kehidupan kepada kita.
Kalaulah kenyataan begitu pahit, mungkin amnesia akan lebih baik. Bukankah terkadang kita suka juga berpikiran seperti itu? Berharap lebih baik lupa dan hilang ingatan saja selamanya daru pada harus tersiksa dan menderita lantaran terperangkap oleh trauma dan kesakitan masa lalu? Mengapa kita justru lebih suka mengorek segala kenangan dan luka lama? Membiarkan penderitaan terus melilit hidup kita tanpa kuasa mengakhirinya? Mengapa kita harus merusak hidup anugerah terindah Tuhan kepada kita?
Selama ini mungkin kita sudah terlalu sering menyiksa diri kita sendiri. Kita terlalu memaksakan kehendak kita kepada siapa saja bahkan kepada hidup kita sendiri. Kita tidak pernah mau menyadari betapa kita sudah memiliki hidup yang demikian baik dan indah. Kita terus merusak dan menyia-nyiakan hidup dengan mencari dan terus mencari celah kekurangan yang ada sehingga kita merasa hidup kita begitu malang dan buruk. Mungkin sudah terlalu sering kita menyiksa diri sendiri dan merusak hidup ini.
Ketika kita mulai egois dan tak mau mempedulikan perasaan orang lain. Ketika kita mulai menyakiti sesama karena kita merasa tidak bahagia dan tidak puas. Ketika kita mengisi hidup kita dengan segudang keluh-kesah, penyesalan dan tuntutan. Rasanya sudah cukup kita menyiksa diri selama ini.
Hidup yang seharusnya bisa dilalui dengan indah dan berharga menjadi tidak berarti apa-apa ketika kita mulai bersitegang mempertahankan keakuan dan kesesatan. Pada akhirnya kita jadi menelantarkan hidup dan menyia-nyiakan hidup yang begitu berharga ini.
Mungkin kita akan selalu berpikiran, apa hidup masih ada artinya ketika apa yang kita lakukan sama sekali tidak ada artinya lagi? Apa kita masih pantas hidup ketika tak seorang pun mau peduli pada keinginan kita yang sederhana dan kecil ini? Kita kita merasa tak seorang pun memahami kita. Ketika kita merasa tak ada lagi yang mau mempedulikan dan mengabulkan harapan kita. Kekita kita merasa telah dipermainkan oleh hidup. Begitu kita berpikiran seperti itu, sebetulnya saat itu juga kita sudah mulai tidak mencintai hidup.
Harus diakui bahwa selama ini kita telah begitu mudahnya menjatuhkan vonis mati untuk diri sendiri. Betapa mudahnya kita mempermainkan nyawa sendiri. Betapa ringan dan santainya kita berkata akan menghancurkan hidup kita bahkan mencabut nyawa sendiri, ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Ketika kita merasa dipermainkan oleh nasib dan keadaan, atau oleh orang-orang disekitar kita. Ketika penderitaan dan ketidak-lancaran selalu datang ke dalam hidup kita. Ketika merasa apa yang kita inginkan tak pernah diperhatikan dan permintaan kita tak sekalipun dipenuhi.
Lalu dengan seenaknya kita akan mengancam orang-orang disekitar kita. Bahwa lebih baik kita mati saja ketimbang hidup begini terus. Atau sengaja menghancurkan hidup kita demi sebuah aksi "demonstrasi" kepada orang-orang yang mengasihi kita. Biar mereka ikut tersiksa dan menderita seperti kita. Biar tuntutan dan keinginan kita segera dipenuhi mereka.
Padahal kita tidak menyadari ketika kita berbuat hal-hal konyol seperti itu, sebetulnya yang paling dirugikan adalah diri kita sendiri. Dan yang paling menderita dan tersiksa tentu saja Tuhan yang telah menciptakan kita. Karena Tuhan terlalu bersedih melihat kita yang telah menyia-nyiakan hidup yang dianugerahkan-Nya kepada kita.
Banyak masalah yang sebetulnya tak perlu ada tetapi justru kita yang mengadakannya sendiri. Banyak penderitaan yang mungkin tak perlu kita alami tetapi justru kita yang mencarinya sendiri. Betapa sering kita menelantarkan hidup, kebahagiaan, masa depan dan mengorbankan segala yang telah kita miliki hanya karena tak mampu mencintai, mensyukuri dan menghargai hidup pemberian Tuhan.
Kalaulah hidup begitu mudah dan simpel mengapa harus dibikin rumit? Enjoy aja! Nikmati saja apapun yang kita miliki dengan penuh rasa syukur. Niscaya hidup akan semakin indah dijalani dan kitapun akan semakin mencintai hidup kita.
Bagaimanapun hidup menawarkan banyak pilihan. Masalahnya bagaimana kita menjatuhkan pilihan kita saja. Mau hidup bahagia atau menderita, sebetulnya lebih ditentukan oleh pilihan kita sendiri. Kalau kita memilih untuk bahagia maka kita akan berbahagia sekarang juga. Sebaliknya kalau kita memilih untuk menderita maka didalam kepenuhan sekalipun kita tetap akan merasa kekurangan dan tidak bahagia.
Dualisme dunia yang ada sisi baik dan buruknya haruslah kita hadapi dengan arif dan penuh rasa syukur. Bisa selalu mengambil sisi baik dan berdiri pada posisi baiknya maka hidup tak akan serumit yang kita bayangkan.
Jadi, sayangilah hidup kita! Berhentilah menyiksa diri sendiri! Berhentilah menghancurkan hidup dengan segala perbuatan yang melanggar Hati Nurani. Karena semua itu sungguh tidak setimpal dengan nilai hidup sebenar yang terlalu berharga ini.
Dengan belajar mencintai hidup yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita tentu saja akan lebih baik ketimbang terus menyesali hidup dan tidak berupaya memaknai hidup dengan sebaik-baiknya.
Ketika kita tidak mencoba belajar mencintai hidup kita, sebetulnya saat itu juga kita telah gagal mensyukuri hidup yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita. Tegasnya kitapun telah gagal mencintai Tuhan dengan semestinya.

Betapa tipisnya jarak antara kehidupan dan kematian...

Berpikir sampai di sini, masih pantaskah kita menyia-nyiakan hidup?

Masih pantaskah tidak mencoba belajar mencintai hidup kita?

TIGA DASAR UTAMA FENG SHUI (QI, YING YANG DAN WU XIN)

Oleh : Suhana Lim
Pada perjalanan ke Jakarta, September yang baru lalu, saya diundang kerumah seorang teman. Rumah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan itu terasa agak "ramai". Pasalnya setiap sudut rumah dipenuhi aneka barang. Mulai dari windchimes, kristal, hiasan dinding, tanaman, patung, lampion dan aneka barang. Yang semuanya membuat kediaman teman saya tersebut mirip gift shop. Ketika saya tanya, ternyata teman saya ini menerapkan prinsip feng shui di kediamannya. Selama ini ia rajin membaca buku-buku feng shui. Setiap buku menganjurkan tip yang berbeda, dan ia mengikutinya dengan membeli dan menaruh barang yang disarankan dibuku-buku. Pantaslah kalau kondisi rumahnya begitu "ramai". Kejadian di rumah teman saya tadi, sering juga saya temui di rumah-rumah klien. Buku-buku feng shui memang dapat dengan mudah kita temukan di toko-toko. Yang terkadang membuat pembaca bingung adalah setiap penulis menganjurkan hal yang berbeda. Tetapi demi memperbaiki feng shui diikuti juga, meski tidak mengerti makna sebenarnya.
Ada dua kekeliruan besar mengenai feng shui yang terlanjur dipercaya oleh banyak kalangan. Kekeliruan yang pertama ialah anggapan bahwa feng shui itu identik dengan sekedar meletakkan patung, menggantung windchime, memasang cermin dan lainnya. Sampai batas-batas tertentu, feng shui memang dapat kita lakukan sendiri alias Do It Yourself (D.I.Y). Tetapi yang perlu diingat, feng shui lebih dari sekedar menggantung windchime, meletakkan kristal, menaruh patung dan sebagainya. Pada banyak kasus, menaruh banyak barang malah hanya akan merusak feng shui rumah. Tetapi untuk dapat merasakan manfaat yang optimal dari feng shui, tentunya banyak hal yang perlu dimengerti. Kekeliruan kedua ialah mengaitkan feng shui dengan hal yang sifatnya mistik, misterius dan agama. Karena feng shui bukan sesuatu yang hitam, bukan pula sesuatu yang berkaitan dengan agama. Sama seperti cabang ilmu pengetahuan lainnya, feng shui juga memiliki dasar-dasar utama. Berpijak dari dasar-dasar itulah, praktisi feng shui menganalisa sebuah tempat tinggal dan atau tempat usaha. Apakah lokasi dan kondisinya baik dan cocok untuk si penghuni. Intuisi memang terkadang dipakai dan berperan dalam membantu menganalisa suatu lokasi. Tetapi yang terpenting tetaplah dasar-dasar utama feng shui. Jadi seorang praktisi feng shui harus berpatokan pada dasar-dasar utama dalam menganalisa, tidak boleh hanya semata-mata mengandalkan intuisinya. Ada tiga dasar yang menjadi patokan utama dalam ilmu dan teknik keseimbangan dan keselarasan ini.
Dasar pertama dikenal sebagai Qi. Istilah Qi sendiri memiliki banyak penafsiran. Qi disebut sebagai energi kehidupan, energi kosmik, roh dan atau aura kehidupan, dan bermacam-macam istilah lainnya. Dalam feng shui, Qi ialah suatu energi yang mengalir. Energi ini mempengaruhi semua yang ada dialam semesta. Konsep Qi ini juga dikenal dalam ilmu pengobatan tradisional seperti akupuntur, ilmu dan seni bela diri. Apabila aliran Qi ditubuh ada yang terganggu, maka kita akan sakit. Begitu pula jika aliran Qi tidak mengalir dengan baik dan lancar di rumah, maka akan menganggu kehidupan penghuninya. Dengan pemusatan Qi ke titik tertentu (misalnya kepalan tangan) maka seorang praktisi bela diri akan mampu menjatuhkan laawan secara efektif. Qi yang bersifat positif dan dapat membantu kehidupan dikenal sebagai Sheng Qi. Aliran energi yang negatif dan dapat mematikan diistilahkan sebagai Sha Qi. Pola aliran Sheng Qi ialah pada jalur yang lengkung, sedangkan Sha Qi mengalir pada jalur lurus yang panjang.
Dasar kedua dalam feng shui adalah keseimbangan. Istilah keseimbangan ialah Yin Yang. Yin perlambang wanita, pasif, gelap, angka genap, bagian kanan rumah, dan sebagainya. Sedangkan Yang, sebagai perlambang pria, aktif, terang, angka ganjil, bagian kiri rumah, dan sebagainya. Konsep Yin Yang ini menerangkan bahwa segala yang ada di alam ini dapat dikategorikan kedalam Yin atau Yang. Keduanya berbeda tetapi saling membutuhkan. Tanpa mengetahui terang, kita tidak akan mengenal apa itu gelap dan sebaliknya. Jika tidak ada kebaikan, maka tidak akan ada keburukan. Keseimbanganlah yang dapat membuat alam, lingkungan, rumah tinggal, tempat kerja menjadi nyaman dan enak untuk ditinggali. Jika keseimbangan tidak ada atau terganggu, maka dipastikan rumah atau semua tadi tidak akan membawa kenyamanan bagi kita. Rumah yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan, antara depan dan belakang, bagian lantai atas dan dasarnya, akan mempengaruhi kehidupan penghuninya. Demikian pula bentuk dan ukuran rumah, ruang yang tidak proposional akan memberikan efek negatif.
Dasar utama ketiga ialah Wu Xing/Hsing atau Lima Unsur/Elemen. Lima unsur ini ialah unsur kayu, api, tanah, logam dan air. Seperti dalam Yin Yang, lima unsur ini juga saling berkaitan satu dengan lainnya. Keterkaitan unsur-unsur itu diwujudkan dalam siklus. Siklus yang menghidupkan dan siklus yang mematikan. Dalam siklus kehidupan, unsur kayu menghidupkan unsur api. Unsur api menghidupkan unsur tanah. Unsur tanah menghidupkan unsur logam dan unsur logam menghidupkan unsur air dan seterusnya. Setiap ruang dirumah atau kantor sudah menjadi bagian dari salah satu unsur. Yang sering terjadi ialah ruang tersebut berada di lokasi yang salah. Apabila hal ini terjadi, maka yang terjadi ialah siklus mematikan. Sedangkan untuk membuat sebuah rumah atau kantor baik dan menguntungkan, kita harus dapat menciptakan siklus menghidupkan. Dengan mengetahui dan mengatur siklus kelima unsur tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan (tempat tinggal dan kantor) yang baik dan dapat menunjang kehidupan yang positif. Dengan ini dapat kita lihat bahwa feng shui merupakan ilmu pengetahuan mengenai keseimbangan dan keselarasan, yang dilengkapi dengan dasar-dasar kuat dan logis.
Bagi pembaca yang ingin bertanya seputar masalah feng shui, silahkan hubungi Bapak Suhana Lim via email lim_russ@yahoo.com

Senin, 10 Desember 2007

RAMALAN SHIO MENYESATKANKAH ?

Oleh : Suhana Lim
Menjadi Cemas Setelah Baca Ramalan Shio Ramalan mengenai shio yang setiap awal tahun banyak tersedia terkadang bisa menyesatkan. Masalahnya gambaran yang diberikan itu dikalkulasi berdasar tahunkelahiran saja. Untuk lebih akurat, harus dianalisa lebih dari sekedar tahun saja. Tidak aneh kalau semua "ramalan" mengenai shio itu malah bukannya membantu. Dibawah ini adalah salah satu contohnya. Baru-baru inisaya menerima email dari seseorang, yang menunjukkan"efek sampingan" dari "ramalan" mengenai shio tersebut.
Tanya:
Pak Lim Yth,Selamat siang. Saya Rini (lahir tahun 1989) lagi studi di Perth. Baru-baru ini saya baca tulisan mengenai shio. Dikatakan bahwa tahun babi ini shio saya (ular) akan ada banyak masalah. Saya jadi khawatir, jadi harus bagaimana? Mungkin pak Lim ada suggestion buat saya?
Salam hormat,
Rini-Perth.
Jawab:
Saudari Rini Yth, Terima kasih atas email nya. Salam kenal untuk anda. Setiap menjelang pergantian tahun, selalu banyak artikel dan buku mengenai outlook semua shio. Informasi yang banyak dicari dan dibutuhkan banyakorang. Suatu fenomena yang normal, karena kita semuapada umumnya selalu mempunyai rasa ingin tahu. Apalagiyang berkaitan dengan masa depan.Yang sering menjadi persoalan ialah tidak sedikit orang menjadi cemas, takut setelah membacanya. Seperti yang anda sendiri alami. Sebaliknya, setelah membaca bahwa pada tahun tertentu shio nya sedang bagus, tidak jarang pula seseorang menjadi tidak rasional dan terlalu berani dalam berspekulasi. Kedua hal diatas tidak bijaksana dan tidak dianjurkan. Itu sebabnya mengapa secara pribadi saya tidak setuju dengan aneka ramalan yang banyak beredar setiap awal tahun. Karena tidak secara terbuka menjelaskan dan dapat menimbulkan salah pengertian bagi banyak orang. Dan bagi kalangan yang apriori dapat dipakai sebagai amunisi untuk mendeskreditkan feng shui dan pat che. Harus dimengerti bahwa perjalanan hidup seseorang itu amat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor yang semuanya saling berkaitan. Shio itu hanya salah satu faktor saja. Jadi bukan faktor yang dominan dan menentukan bagaimana nasib seseorang. Jika anda mengikuti artikel-artikel saya terdahulu, sudah saya katakan bahwa shio ini adalah bagian dari apa yang disebut sebagai faktor Thian (Heaven). Masih ada faktor Ren (Human) dan faktor Di (Earth/FengShui). Dalam faktor Thian itu sendiri terdapat banyak bagian lagi. Untuk lebih akurat menganalisa shio seseorang, diperlukan lebih dari hanya sekedar mengkalkulasi tahun kelahiran. Harus pula menganalisa jam, hari dan bulan kelahiran. Jadi apa yang ditulis setiap awal tahun itu hanya analisa dan hitungan secara garis besar saja. Coba anda pikir lebih dalam, kalau apa-apa yang dikatakan mengenai setiap shio itu tepat, berarti didunia ini hanya terdapat 12 (dua belas) nasib saja! Tetaplah berkonsentrasi kepada studi anda. Walaupun di artikel mengenai shio dikatakan bahwa nasib sedang baik, tidak mungkin anda akan berhasil dalam studi tanpa ketekunan dan rajin belajar. Begitu pula sebaliknya, meski dikatakan bahwa shio anda jelek tetapi dengan kehati-hatian dalam menjalani hidup ditambah dengan kegigihan dalam berusaha maka banyak hal yang akan dapat diraih. Tidak perlu memikirkan tulisan mengenai shio yang telah anda baca. Konsentrasikan semua energi kepada studi. Dengan kesungguhan, kerajinan dan keuletan maka banyak hal bisa diraih. Jika anda masih penasaran dan ingin mengetahui bagaimana shio anda di tahun babi ini, harus menganalisa dengan lebih detail (jam, hari,bulan dan tahun kelahiran).
Bagi anda yang ingin berkonsultasi seputar feng shui rumah kepada Bpk.Suhana Lim dapat mengirimkan email ke lim_russ@yahoo.com

Sabtu, 08 Desember 2007

FUNGSI TANAMAN DALAM FENG SHUI

Oleh : Suhana Lim

Tanaman merupakan sesuatu yang penting dan amat bermanfaat dalam feng shui. Banyak sekali manfaatnya, mulai dari kemampuannya untuk menahan Sha Qi (Qi Negatif), menarik Sheng Qi (Qi Positif), dan salah satu alat untuk mendeteksi apakah suatu tempat itu baik. Dari sudut pandang lingkungan, pepohonan bermanfaat karena kemampuannya untuk menghasilkan udara segar, yang mana akan membuat suatu lokasi lebih asri dan menyenangkan.

Secara garis besar, pepohonan kecil boleh ditanam dimana saja di bagian rumah. Tetapi untuk pohon berukuran sedang sampai besar tidak boleh berada di area depan rumah. Karena keberadaannya akan menyita Qi yang seharusnya masuk kedalam rumah. Selain itu apabila tumbuhnya dekat dengan rumah, akar-akarnya dapat merusak pondasi rumah.

Pohon berukuran sedang sampai besar yang tumbuh di bagian belakang rumah bermanfaat sebagai “gunung” yang melindungi rumah. Jika sisi Dragon rumah lemah, menanam pohon merupakan salah satu cara untuk memperkuatnya.


Untuk bumi belahan Utara, lokasi ideal untuk menanam pohon besar umumnya di bagian sebelah Utara dari rumah. Karena dapat berfungsi sebagai penahan angin dingin dari arah Utara. Sebaliknya bagi bumi belahan Selatan, posisi pohon besar di bagian Selatan rumah atau plot tanah lebih baik. Untuk penahan angin dingin yang bertiup dari Selatan.


Jika hendak menanam pohon atau membangun rumah di lokasi yang banyak pepohonan, harus memperhatikan agar tidak ada dahan besar yang mengarah langsung ke pintu utama. Cabang atau dahan pohon yang mengarah langsung kearah pintu masuk rumah disebut sebagai “Shar” atau “Poison Arrow”. Shar ini dapat membawa sha qi (qi negatif) langsung kedalam rumah. Cara terefektif untuk menghilangkan shar ialah dengan menebang cabang atau dahan pohon yang mengarah langsung ke pintu masuk. Hal lain yang juga harus diperhatikan ialah dahan yang miring dan menyandar pada atap rumah. Ini tidak hanya berbahaya apabila ada angin kencang, tetapi juga dapat menyebabkan penghuni rumah selalu merasa dalam banyak tekanan.

Ada beberapa tanaman yang mempunyai nilai tinggi secara feng shui. Money Tree, Jade Tree, Bambu, Jeruk Kum Kuat, Jeruk Mandarin merupakan beberapa contoh tanaman yang “Feng Shui Friendly”. Money tree karena bentuk daunnya yang bundar menyerupai koin / uang. Jade Tree karena hijau daunnya yang mirip batu giok / jade. Jeruk Kum Kuat dan Mandarin karena buahnya yang selain dapat dikonsumsi juga mirip warna emas. Bambu merupakan lambang dari kelenturan dan kekuatan. Sebaliknya, tanaman yang berduri tidak disukai. Karena duri-duri yang tajam dapat menimbulkan sha qi (qi negatif). Tanaman kaktus tidak baik jika ditanam di bagian depan rumah. Tanaman bonsai (di kerdilkan) juga kurang baik, karena lambang dari sesuatu yang tumbuhnya terbatas dan terhambat.


Kondisi pohon dan tanaman juga harus diperhatikan. Harus selalu sehat dan segar. Dengan begitu dapat menarik sheng qi (qi positif) untuk rumah dan lokasi sekitarnya. Sebaliknya tanaman dan atau pohon yang tidak sehat dan layu atau mati hanya akan menghasilkan sha qi (qi negatif). Jadi jangan membiarkan tanaman yang ada dirumah dan sekitarnya tidak sehat dan mati, karena dengan membiarkan hal itu terjadi berarti kita mengundang penyakit dan kematian bagi tubuh kita, dan aspek keuangan kita.


Bagi pembaca yang ingin bertanya seputar masalah feng shui, silahkan hubungi Bapak Suhana Lim via email lim_russ@yahoo.com

Foto 1 : Kum Kuat & Money Tree

Foto 2 : Jade Tree

Foto 3 : Winter Flower






Kamis, 29 November 2007

KEMULIAAN HATI

Selamat datang dan bergabung ke shanliang blog, tujuan blog disini semata-mata hanya ingin tukar pikiran dengan saudara-saudara mengenai kemuliaan hati dan kemanusiaan. Mengingat saat ini Kemuliaan Hati kita terkadang sudah hilang dan seakan-akan kita hidup hanya memikirkan diri kita sendiri. Jadi alangkah baiknya kalau saya dan saudara-saudara dapat berkomentar tentang Kemulian Hati dalam blog ini. Jika hati kita bersifat mulia maka kehidupan kita akan bisa lebih senang dan bahagia karena tidak ada sesuatu yang perlu kita risaukan. Dan apabila seluruh manusia yang ada dibumi ini bersifat mulia maka kemakmuran setiap negara, keharmonisan antar sesama manusia akan tercipta dengan sendirinya. Selama seseorang hidup dengan memiliki hati yang mulia maka dia akan selamanya disayang orang dan dikagumi orang. Bersifat hati yang mulia bukan saja terhadap sesama manusia saja tetapi juga harus terhadap hewan-hewan dialam semesta ini. Hewan juga adalah ciptaan Tuhan dan juga memiliki roh seperti yang dimiliki manusia juga dan mereka juga bisa merasakan kesakitan, mempunyai keluarga seperti kita juga. Jadi dibumi ini semua yang di ciptakan Tuhan itu wajib kita sayangi dan kita cintai.