Mengisi hidup dengan kasih adalah cara terbaik untuk mencintai hidup kita. Sebab kasih itu tidak egois. Kasih tidak serakah. Kasih tidak angkuh. Kasih tidak membenci. Kasih tidak berat sebelah. Kasih tidak mendengki. Kasih tidak bertikai. Kasih tidak pernah mendendam. Kasih selalu baik. Kasih selalu memberi. Kasih suka berkorban. Kasih paling luar biasa. Kasih adalah Nurani kita yang asali. Hati Nurani yang sama dengan hati Tuhan sendiri yang justru telah dianugerahkan Tuhan kepada kita.
Selama ini hidup kita sudah terlalu jauh dari kasih. Kita telah meninggalkan kasih atau Hati Nurani kita sehingga kita hidup didalam keegoisan, kerakusan, keangkuhan, kedengkian, dan permusuhan. Melalui segudang perbuatan ataupun perilaku yang melanggar Nurani, kita telah merusak hidup kita yang semestinya indah apabila dihiasi dengan kasih. Bagaimana kita bisa mencintai hidup kita apabila kita tidak pernah hidup didalam kasih?
Kalau tak bisa mengasihi maka cobalah untuk tidak membenci. Mungkin kita bahkan tidak tahu bagaimana cara untuk mengasihi sesama, tetapi tentu kita paham betul bahwa kita bisa mulai belajar dengan tidak membenci siapapun. Bukankah kasih tak pernah membenci? Sebetulnya tak ada manusia yang dilahirkan untuk membenci. Ketika kebencian datang maka sesungguhnya tak ada lagi kehidupan. Ibarat mati didalam hidup. Karena jiwa telah mati rasa oleh racun kebencian, maka sekalipun raga masih hidup tetap kehidupan serasa telah mati.
Oleh karena itu, jangan pernah kita merusak hidup kita dengan segala kebencian, sakit hati, dendam, dengki dan pertikaian. Tetapi cintailah hidup kita dengan kasih. Memberi kasih kepada siapa saja karena siapapun pantas mendapatkannya. Dengan memberi kasih maka kita telah memberi harapan dan kebahagiaan yang didambakan siapa saja termasuk diri kita sendiri. Dengan memberi kasih tanpa syarat maka hidup kita pun semakin bermakna dan indah. Kalau kita terlalu senggang maka isilah hidup kita senantiasa dengan pikiran-pikiran kasih dan rencana-rencana kasih untuk membantu sesama sekaligus wujudkan dengan perilaku kasih pula. Tak lupa kita senantiasa menghiasi wajah kita dengan senyuman kasih dan tawa kasih yang mendatangkan kebahagiaan dan pengharapan bagi sesama.
Rayakanlah hidup kita dengan
Perbuatan-perbuatan kasih!
Senin, 31 Desember 2007
HIDUP DI DALAM KASIH
Diposting oleh Unknown di 08.26 0 komentar
Rabu, 26 Desember 2007
MENERIMA SESAMA JUGA DIRI SENDIRI
Ketika kita tidak bisa belajar menerima kekurangan dan kelebihan sesama maka selamanya kita tidak akan pernah bisa hidup akur dengan sesama. Kelebihan orang lain acapkali membuat kita dengki dan iri sementara kekurangan orang lain membuat kita kesal dan benci bahkan menghina mereka. Belajar mencintai hidup berarti bisa belajar menerima sesama lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bisa mengayomi dan memaafkan. Bisa memaklumi dan berlapang dada. Ketika kita bisa belajar menerima sesama maka saat itu juga kita mulai belajar menerima diri kita sendiri secara utuh dan konsekwen.
Mengapa sering terjadi perselisihan, dendam dan sakit hati dalam lingkaran hidup manusia selama ini? Mengapa kita harus selalu menghiasi hidup kita dengan air mata dan kepedihan ketika kita merasa disakiti atau direndahkan sesama? Bukankah lebih baik kita mencintai hidup kita dengan belajar berlapang dada, memaafkan dan melupakan? Bukankah dendam dan rasa sakit hati itu hanya semakin membuathidup kita menderita?
Kita hanyalah manusia biasa yang masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan dibalik kelebihan yang kita miliki. Mengapa kita tidak mencoba memahami hakekat ini bahwa orang lain pun seperti kita juga dengan segala keterbatasannya? Dengan belajar menerima sesama juga diri sendiri tentu kita akan berusaha menjalin karma baik dengan orang lain, melupakan segala dendam dan sakit hati. Ketika hidup kita bebas dari jalinan jodoh buruk, dendam dan sakit hati maka kita telah mencintai hidup kita. Belajar menerima sesama termasuk menerima apa yang ada di sekeliling kita bukan hanya terhadap sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan saja, melainkan juga apa yang ada di alam raya ini. Belajar mencintai alam, belajar menerima sesama, belajar menerima rutinitas hidup yang membosankan sekalipun, serta belajar menerima apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan wujud dari kesadaran kita untuk belajar mencintai hidup kita.
Diposting oleh Unknown di 15.18 0 komentar
Jumat, 21 Desember 2007
RAHASIA KESEHATAN TRADISIONIL TIONGHOA
Pengobatan tradisionil Tionghoa sudah dikenal dan terbukti sejak ribuan tahun silam. Pada beberapa dasawarsa silam, kalangan dari dunia kedokteran modern masih memandang dengan sebelah mata. Tetapi masa kini situasinya sudah berubah, pengobatan tradisional Tionghoa tidak lagi dicibirkan. Makin banyak kalangan, termasuk dari praktisi pengobatan konvensionil yang terbuka matanya dan mengerti akan manfaatnya.
Dasar dari pengobatan tradisionil Tionghoa adalah bagaimana menjaga keseimbangan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Dengan pola makan yang sehat, seimbang dan bergizi, maka dipastikan kondisi badan akan baik dan pada akhirnya penyakit tidak mudah datang. Jadi filosofi dari pengobatan tradisionil Tionghoa lebih fokus kepada bagaimana mencegah ketimbang mengobati penyakit.
Sun Si Miao (581-682 AD) adalah seorang tabib yang termasyhur dan dijuluki sebagai Yao Wang yang artinya raja pengobatan, salah satu nasehat beliau yang amat terkenal bunyinya : " Seorang tabib yang baik akan mencari tahu sumber penyebab penyakit, lantas mencoba untuk mengobatinya dengan makanan. Jika hal itu tidak membuahkan hasil barulah memberikan obat."
Beberapa tip penting yang menjadi patokan dalam pengobatan tradisionil Tionghoa adalah sebagai berikut :
Jika suhu udara dingin, makan lebih banyak biji-bijian, sayur mayur yang masak, ikan dan beberapa jenis daging merah yang sifatnya menghangatkan. Jika suhu udara panas, konsumsi lebih banyak buah-buahan, salad, dan kurangi makan ikan dan daging. Makan sebanyak mungkin bahan-bahan yang alami dan segar. Kurangi mengkonsumsi makanan kaleng, dalam kemasan lainnya. Sebisa mungkin hindari pula makanan yang sudah diolah dengan bahan pengawet, pewarna dan bahan kimia lainnya. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran organik. Bahan pestisida dan pupuk buatan sedikit demi sedikit, cepat atau lambat pasti akan masuk kedalam tubuh melalui buah dan sayuran non-organik. Makan buah dan sayuran sesuai dengan musimnya. Dengan begitu tubuh akan mendapatkan bahan yang masih fresh. Buah dan sayuran yang dibekukan, dikalengkan, atau dikeringkan sudah berkurang jauh manfaatnya bagi tubuh. Daging ikan dan hewan yang bukan dibudidayakan lebih baik, karena kandungan kimianya lebih sedikit. Misalnya : ayam kampung jauh lebih sehat dari ayam broiler. Bumbu yang terlalu kuat jangan dikonsumsi dalam jumlah banyak. Hindari perubahan pola makan secara drastis. Memang pola makan kita bergantung pada lingkungan dan tempat dimana kita berada. Kalau kita harus merubah jenis makanan yang dikonsumsi (karena pindah tempat/negara), lakukan dengan bertahap. Perubahan secara cepat dan drastis akan merusak keseimbangan dalam tubuh dan mengganggu kesehatan. Hal ini termasuk pula jika kita hendak mencicipi daging eksotis atau makanan lain yang "asing" bagi tubuh kita. Lakukan secara perlahan dan jumlah yang sedikit dulu. Kurangi minuman yang sudah diolah (dalam kaleng, botol, dan lainnya). Air putih, jus buah atau sayuran segar sangat bermanfaat bagi kesehatan. Batasi konsumsi alkohol dan kopi. Kebiasaan banyak minum pada waktu bersantap akan merusak keseimbangan dalam tubuh. Kunyahlah makanan dengan sempurna. Pola kehidupan modern seringkali membuat kita selalu terburu-buru, termasuk pada saat makan. Dengan mengunyah makanan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan dengan sempurna, kita akan dapat lebih menikmati dan merasakan yang kita santap. Yang lebih penting lagi, akan membantu meringankan kerja organ pencernaan kita.
Diposting oleh Unknown di 15.29 0 komentar
Selasa, 18 Desember 2007
AIR,LIBIDO,PIL,WIL,SUSAH PUNYA ANAK DAN FENG SHUI
Sepanjang sejarah, kota-kota besar selalu berada didekat sungai dan laut. Ini mencerminkan betapa air sebagai urat nadi kehidupan dan peradaban manusia. Hingga sekarang pun masih saja ada kecenderungan untuk tinggal dekat dengan air (sungai, danau dan laut). Waterfront living tetap menjadi favorit.
Air adalah sesuatu yang utama dalam feng shui. Hal ini erat kaitannya dengan istilah feng shui itu sendiri. Kalau ditinjau dari katanya, "feng shui" itu berarti "angin dan air". Istilah ini pertama kali dipakai pada era Dinasti Jin, dimana ada seorang pakar feng shui bernama Guo Po (276-324 AD). Dalam bukunya yang berjudul "Zhang Shu", beliau menulis "..... the wind will disperse the qi while the water will contain it ....." (.....qi akan terpencar/dibawa oleh angin dan air akan menahan/menampungnya .....).
Orang yang tinggal di lingkungan dengan feng shui yang baik (sungai dan gunung yang baik) umumnya lebih cantik dan tampan. Sebaliknya kawasan dengan banyak sungai yang alirannya berkelok-kelok tajam, akan menghasilkan individu-individu yang tidak sabaran dan pemarah. Jika bentuk gunung-gunungnya tajam dan tidak beraturan, orang-orang disana akan lebih banyak akal, dan cenderung tidak jujur. Apabila aliran airnya tidak beraturan, hampir dipastikan orang-orangnya tidak setia dan relationshipnya tidak baik.
Dalam feng shui, unsur air adalah simbol dari mengalirnya kesempatan, finansial dan mempengaruhi kesejahteraan. Unsur api juga merupakan energi dan sumber kehidupan. Tetapi hati-hati, disisi lain air juga merupakan sesuatu yang tidak mudah "ditebak". Oleh karenanya dalam manual Yi Qing (I Ching), air dikatakan sebagai sesuatu yang tanpa dasar, sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang berada dibawah tanah. Unsur air berkaitan dengan organ ginjal, alat kelamin dan telinga. Keberadaan unsur air pada lokasi yang tidak tepat bukan tidak mungkin dapat mendatangkan berbagai persoalan serius, mulai dari gangguan seksual sampai hadirnya pihak ketiga dalam perkawinan.
Menurut kaidah feng shui, keberadaan air di sebelah kiri rumah (dari depan rumah melihat ke dalam) tidak baik. Keberadaan unsur air didalam rumah dan arah aliran air tertentu disekitar rumah dapat pula menyebabkan bangkitnya energi romantisme dan libido secara berlebihan, yang bukan tidak mungkin memperbesar kehadiran pihak ketiga dalam rumah tangga. Orang ketiga yang dimaksud bisa saja Wanita Idaman Lain (WIL) maupun Pria Idalam Lain (PIL). Dengan makin terbatas dan mahalnya lahan, trend membuat garasi bawah tanah menjadi favorit. Tetapi ada "bahaya" tersembunyi yang ditimbulkannya. Bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk punya anak akan semakin sulit mendapatkan bayi yang didambakan. Hal ini karena unsur air dilokasi tersebut sudah hilang.
Hal penting lain, yang berkaitan dengan air ialah bagaimana kualitas air yang berada di dan disekitar tempat tinggal kita. Berdasar kaidah feng shui, ada air (sungai, danau, laut) yang dikategorikan "menguntungkan" dan yang "merugikan". Air dikategorikan "menguntungkan" apabila airnya bersih, tidak berbau, alirannya tidak terlalu deras. Kualitas air (sungai, danau, laut) seperti inilah yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi kawasan dan orang-orang yang bermukim disekitarnya. Sebaliknya jika airnya kotor, berbau dan alirannya terlalu deras atau tidak mengalir sama sekali, maka efek negatiflah yang akan ditimbulkan bagi lingkungan dan orang-orang yang tinggal disekitarnya. Dalam feng shui, air kotor dapat membuat kita kehilangan uang atau mendapatkan uang dengan cara ilegal/bertentangan dengan hukum. Air yang berbau dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan membuat kita tidak dapat menyimpan penghasilan yang diperoleh.
Jadi tidak semua lokasi yang dekat dengan air dapat memberikan pengaruh positif. Begitu pula tidak senantiasa baik memasukkan unsur air dalam rumah. Air disekitar dan atau didalam rumah tidak selalu berarti uang dan rezeki. Jika tidak tepat penempatannya malah akan mengundang gangguan seksual, datanya WIL dan PIL serta aneka persoalan lain yang tidak diinginkan.
Bagi para pembaca yang ingin Berkonsultasi mengenai feng shui dengan Bapak Suhana Lim dapat dilakukan melalui via email di lim_russ@yahoo.com
Diposting oleh Unknown di 08.10 0 komentar
Selasa, 11 Desember 2007
HIDUP TERLALU BERARTI UNTUK DISIA-SIAKAN
Betapa tipisnya jarak antara kehidupan dan kematian...
Berpikir sampai di sini, masih pantaskah kita menyia-nyiakan hidup?
Masih pantaskah tidak mencoba belajar mencintai hidup kita?
Diposting oleh Unknown di 12.59 0 komentar
TIGA DASAR UTAMA FENG SHUI (QI, YING YANG DAN WU XIN)
Diposting oleh Unknown di 10.04 0 komentar
Senin, 10 Desember 2007
RAMALAN SHIO MENYESATKANKAH ?
Diposting oleh Unknown di 08.33 1 komentar
Sabtu, 08 Desember 2007
FUNGSI TANAMAN DALAM FENG SHUI
Secara garis besar, pepohonan kecil boleh ditanam dimana saja di bagian rumah. Tetapi untuk pohon berukuran sedang sampai besar tidak boleh berada di area depan rumah. Karena keberadaannya akan menyita Qi yang seharusnya masuk kedalam rumah. Selain itu apabila tumbuhnya dekat dengan rumah, akar-akarnya dapat merusak pondasi rumah.
Pohon berukuran sedang sampai besar yang tumbuh di bagian belakang rumah bermanfaat sebagai “gunung” yang melindungi rumah. Jika sisi Dragon rumah lemah, menanam pohon merupakan salah satu cara untuk memperkuatnya.
Untuk bumi belahan Utara, lokasi ideal untuk menanam pohon besar umumnya di bagian sebelah Utara dari rumah. Karena dapat berfungsi sebagai penahan angin dingin dari arah Utara. Sebaliknya bagi bumi belahan Selatan, posisi pohon besar di bagian Selatan rumah atau plot tanah lebih baik. Untuk penahan angin dingin yang bertiup dari Selatan.
Jika hendak menanam pohon atau membangun rumah di lokasi yang banyak pepohonan, harus memperhatikan agar tidak ada dahan besar yang mengarah langsung ke pintu utama. Cabang atau dahan pohon yang mengarah langsung kearah pintu masuk rumah disebut sebagai “Shar” atau “Poison Arrow”. Shar ini dapat membawa sha qi (qi negatif) langsung kedalam rumah. Cara terefektif untuk menghilangkan shar ialah dengan menebang cabang atau dahan pohon yang mengarah langsung ke pintu masuk. Hal lain yang juga harus diperhatikan ialah dahan yang miring dan menyandar pada atap rumah. Ini tidak hanya berbahaya apabila ada angin kencang, tetapi juga dapat menyebabkan penghuni rumah selalu merasa dalam banyak tekanan.
Kondisi pohon dan tanaman juga harus diperhatikan. Harus selalu sehat dan segar. Dengan begitu dapat menarik sheng qi (qi positif) untuk rumah dan lokasi sekitarnya. Sebaliknya tanaman dan atau pohon yang tidak sehat dan layu atau mati hanya akan menghasilkan sha qi (qi negatif). Jadi jangan membiarkan tanaman yang ada dirumah dan sekitarnya tidak sehat dan mati, karena dengan membiarkan hal itu terjadi berarti kita mengundang penyakit dan kematian bagi tubuh kita, dan aspek keuangan kita.
Bagi pembaca yang ingin bertanya seputar masalah feng shui, silahkan hubungi Bapak Suhana Lim via email lim_russ@yahoo.com
Foto 1 : Kum Kuat & Money Tree
Foto 2 : Jade Tree
Foto 3 : Winter Flower
Diposting oleh Unknown di 13.49 0 komentar